Di dalam usus besar, sekitar 70% gas berasal dari udara yang
tertelan melalui mulut kita. Ketika makan, orang pada saatyang sama menelan ke
dalam perutnya sekitar 2-3 cc udara. Misalnya, jika kita makan apel,udara
tambahan yang ikuttertelan ke dalam tubuh kita adalah sekitar 20 cc.
Begitu
pula dengan minum. Kurang lebih 17 cc udara memasuki saluran pencernaan makanan
saat seseorang meminum 10 cc air.Gas selebihnya yang terdapat pada usus adalah gas asli
buatan “dalam negeri”, alias muncul dari dalam usus itu sendiri dan bukan dari
luar tubuh. Gas ini dihasilkan melalui aktifitas penguraian oleh mikroba di dalam
saluran pencernaan kita.
Bagaimana gas-gas itu terbentuk?
Tidak semua makanan yang
kita telan dicerna sempurna dan diserap keseluruhannya di dalam usus halus.
Sebagian makanan berserat atau zat tepung yang tak tercerna sempurna ini, misalnya kacang-kacangan, kemudian
dirombak atau diuraikan oleh mikroba yang menghuni saluran pencernaan kita.
Penguraian ini di antaranya menghasilkan zat-zat berwujud gas seperti metana
dan hidrogen sulfida, serta gas-gas yang mengandung unsur belerang lainnya.
Gas kentut adalah campuran beragam gas. Kentut sebagian besarnya
terdiri atas gas oksigen, nitrogen, karbon dioksida dan metana yangkesemuanya
ini bukan penyebab bau tidak sedap. Yang memunculkan aroma tidak sedap pada
kentut adalah gas-gas yang mengandung belerang.
Di antaranya adalah hidrogen sulfida (bau telur busuk), methanethiol
(bau sayur membusuk). Namun ada pula dimetil sulfida yang memiliki bau manis.