31 Maret 2011

Kinerja Sumber Cahaya, Detektor dan Spektrofotometer

Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 17-02-2011

Menggunakan Bausch and Lomb Spectronic 20. Detektor dan sumber cahaya tidak beroperasi sama baiknya pada semua panjang gelombang dan panjang gelombang optimumnya sering tidak sama antara detektor dan sumber cahaya. Total kinerja sebuah instrumen adalah dimana terdapat keseimbangan antara masing-masing kinerja dari dua komponen tersebut. Keseimbangan ini akan dipelajari dengan cara:

  • pengukuran total respon relatif instrumen.
  • perolehan respon relatif detektor dari tabel di bawah ini
  • penghitungan intensitas relatif sumber cahaya

Masukkan kuvet berisi air ke dalam tempat sampel, sejajarkan pada garis indeks dan tutup penutupnya untuk menghindari pendaran cahaya.

Atur panjang gelombang ke 500 nm dan atur pembacaan meter pada sekitar 80% T dengan memutar tombol pengatur cahaya.

Putar tombol panjang gelombang dan amati bahwa pembacaan meter berubah-ubah terhadap panjang gelombang. Tentukan panjang gelombang yang menghasilkan respon maksimum (seharusnya mendekati 500 nm) dan atur tombol pengatur sumber cahaya sedemikian hingga terbaca 100% T pada panjang gelombang tersebut.

Kemudian tanpa merubah lainnya tombol pengatur penguatan atau tombol pengatur sumber cahaya diperoleh kurva spektral untuk instrumen ini dengan membaca %T pada panjang gelombang–panjang gelombang ; 350, 375, 400, 425, 450, 475, 500, 512, 525, 550, 575, 600, 612, dan 625 nm.

Gambarlah grafik %T terhadap panjang gelombang menggunakan data tersebut; panjang gelombang seharusnya sebagai sumbu horisontal.

Pada lembaran kertas grafik yang sama, gambarkan kurva grafik respon relatif detektor sebagai fungsi dari panjang gelombang menggunakan data berikut:

Hal itu akan dicatat bahwa kedua kurva yang di gambarkan di atas tidak bersamaan waktunya. Pada saat respon relatif phototube tinggi pada panjang gelombang 400 nm, respon relatif keseluruhan instrumen yang mengarah ke panjang gelombang ini, rendah. Spektrometer menunjukkan respon relatif yang jauh lebih besar pada 525 nm dari pada yang akan diharapkan dari mempertimbangkan respon phototube saja. Perbedaan tersebut kebanyakan berada pada bagian sumber cahaya. Sebagai contoh, walaupun phototube mempunyai respon tinggi terhadap cahaya 400nm, sumber cahayanya sangat lemah memancarkan cahaya 400 nm, maka respon sebenarnya dari spektrometer terhadap cahaya tersebut menjadi rendah.

Dari dua kurva di atas, hitung intensitas relatif dari emisi lampu (tambahkan faktor kecil sebagai atribut pada optik) pada spetrum sinar tampak, dengan cara berikut ini. Pada setiap panjang gelombang yang dipelajari pisahkan antara “respon relatif total” dan “responrelatif detektor”. Hal ini akan memperoleh deretan angka-angka yang menunjukkan pentingnya “intensitas relatif lampu” pada berbagai panjang gelombang, sebagian besar angka-angka tersebut mendekati angka 3.0.

Untuk merubah angka-angka relatif menjadi sebuah skala dimana angka maksimumnya 100, kalikan setiap angka dengan suatu faktor (100/3).

Dengan demikian

Nilai tepat yang diperoleh untuk sebagian panjang gelombang tidaklah penting; yang penting terletak pada bagaimana perubahan nilai tersebut dari panjang gelombang satu ke panjang gelombang yang lain.

Buatlah kurva pada grafik yang sama seperti di atas, sebagai kurva “Intensitas relatif lampu” sebagai fungsi dari panjang gelombang.

Akhirnya, seluruh bagian atas grafik menunjukkan warna yang terlihat pada berbagai panjang gelombang.

Diskusikan dengan asisten lab.

Tidak ada komentar: