31 Maret 2011

Pengaruh Variasi lebar celah

Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 16-02-2011

PRAKTIKUM 1 : SPEKTROFOTOMETRI UV – TAMPAK

Pendahuluan

Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:

  1. Mengenal lebih jauh tentang komponen spektrofotometer UV-tampak.
  2. Bisa menggunakan spektrofotometer UV– sinar tampak untuk analisis kualitatif maupun kuantitatif.

Instrumen–instrumen yang digunakan adalah :

  • Bausch and LombSpectronic 20
  • Hitachi U– 2000
  • Shimadzu UV – 240
  • Unicam SP500

Jenis spektrofotometer yang digunakan menyesuaikan

Tugas 1: Pengaruh Variasi lebar celah

Tugas ini akan dilakukan menggunakan Instrumen Unicam SP500

  • Spektrum Sinar tampak

Pastikan bahwa shutter tertutup rapat. Buka penutup tempat sampel, lepas tempatnya dan letakkan kertas putih di dalam tempat sampel sehingga berkas cahaya dengan mudah terlihat. Atur panjang gelombang pada
300 nm dan lebar celah 0,5 mm. Ganti panjang gelombang dan amati perubahan warna pada setiap perubahan 50 nm dari 300 nm ke 750 nm

  • Pengaturan P0

Pembaca dapat diatur tepat pada 100%T dengan salah satu cara berikut :

  1. Meningkatkan lebar celah; hal ini akan membuat cahaya lebih banyak mencapai detektor tetapi juga akan menaikkan lebar pita makaresolusi akan lemah
  2. Memperkuat sinyal detector secara elektrik ; hal ini akan membuat detektor untuk mengeluarkan lebih banyak sinyal per sejumlah cahaya tetapi juga akan memperkuat level noise yang akan menyebabkan tidak presisi

Kedua prosedur di atas akan dipelajari dalam latihan ini.

Atur panjang gelombang pada 440 nm dan atur lebar celah 0,1 mm dan catat warna dari berkas cahaya. Tingkatkan lebar celah secara berangsur-angsur dan catat dengan hati-hati perubahan pada intensitas atau warna dari berkas cahaya selama lebar celah meningkat menjadi 2,0 mm. Ulangi prosedur ini pada panjang gelombang 520 nm dan 620 nm.

Diskusikan dengan asisten lab mengenai pengaruh lebar celah pada level I0 dan lebar pita pada instrument.

Dengan instrument pada kondisi direct read out mode, atur lebar celah pada 0,1mm dan panjang gelombang 400 nm. Set 0%T dengan menggunakan ZERO control, dengan keadaan shutter tertutup dan kemudian buka shutter dan set 100%T menggunakan DIRECT READOUT 100%T control.

Kurangi lebar celah ke 0,09 mm dan catat yang terjadi pada skala pembaca.

Skala pembaca dapat kembali ke 100%T dengan melebarkan celah ke 0,1 mm lagi. Akan tetapi, cara alternatif adalah menambah penguatan sinyal secara elektonik dari detector ke meter. Dengan lebar celah masih pada 0,09 mm, atur pengendali “DIRECT READ OUT 100%” untuk mengatur posisi pembacaan meter ke 100% T.

Diskusikan hasil-hasil pengamatan dengan asisten praktikum anda.

Atur instrumen pada mode “null point” dan atur posisi meter ke 0% T dengan shutter tertutup. Buka shutter nya atur sensitifitas ke maksimum (putar penuh searah jarum jam) dan atur posisi meter ke 100% T dengan pengatur lebar celah. Catat lebar celah yang digunakan. (Catat bahwa ini lebar celah terkecil yang dapat digunakan pada panjang gelombang yang dipakai). Tentukan perubahan transmitan yang diperlukan untuk menghasilkan simpangan dengan skala besar pada galvanometer. Dengan cara yang sama, gunakan langkah tersebut menggunakan sensitifitas minimum (lebar celah maksimum) atur lagi ke posisi 100% T dan catat perubahan transmitan yang diperlukan untuk menghasilkan simpangan yang sama. Sekali lagi catat lebar celah yang digunakan.

Perubahan-perubahan pada transmitan yang diamati dapat menimbulkan tingkat noise. Dengan asumsi bahwa jarum meter akan naik turun + 1 skala ketika pengukuran dilakukan (dalam praktek tentunya harus jauh lebih kecil) dan diskusikan dengan asisten lab dimana pengaturan sensitifitas berpengaruh pada tingkat ketelitian.

Dalam pengukuran absorbansi dibuat suatu kompromi antara resolusi dan presisi. Hal ini dapat di ringkas sebagai berikut :

Tidak ada komentar: