31 Maret 2011

Transmitansi, Absorbansi, dan warna

Ditulis oleh Adam Wiryawan pada 18-02-2011
  1. Menguji skala transmitansi dan absorbansi pada intrumen “Unicam SP500” dan “Bausch & Lomb Spectronik 20”. Pada instrumen ini skala transmitansi nya linier tetapi skala absorbansinya logaritmik. Karena itu lebih mudah membaca skala transmitansi, dan lebih teliti membaca pada transmitansi rendah dari pada membaca angka absorbansi tinggi. Oleh karena itu, ketika mengunakan instrumen dengan skala absorbansi logaritmik, baca nilai transmitansinya dan hitung absorbansi menggunakan: A = – log T.
  2. Menggunakan instrumen SP500 atau Spektronik-20, tentukan panjang gelombang pada 500 nm dan ukur transmitansi dari dua kuvet bersih berisi akuades. Pilih kuvet yang transmitansinya paling tinggi sebagai larutan referensi.

Siapkan 100 ml larutan KMnO4 15 ppm dalam H2SO4 0,5M dari 100 ppm larutan permanganat yang disediakan; tambahkan 10 ml H2SO4 5M. Larutan referensinya H2SO4 0,5M dalam akuades.

Ukuran spektrum larutan diatas 400 nm sampai 625 nm dengan mengambil persentase transmitansi yang dibaca pada interval sebagai berikut:

400– 500 nm dengan interval 10 nm
500– 575 nm dengan interval 5 nm
575– 625 nm dengan in terval 10 nm

angan lupa untuk “reset” pembacaan 100%T setiap pergantian panjang gelombang.

Gambarkan grafik spektrum sebagai %T terhadap panjang gelombang dan absorbansi terhadap panjang gelombang pada selembar kertas grafik yang sama.

Menunjuk hasil dari tugas 1(a) untuk menjelaskan mengapa larutan ini berwarna ungu.

Diskusikan dengan asisten lab

Tidak ada komentar: